Posting ini merupakan rasa penyesalan saya kepada seorang junior saya, dia berharap sy mampu membantu menyelesaikan tugasnya, namun apadaya kemampuan saya hanya secuil. Untuk itu sy memposting apa yg tlah sy rangkum sebisanya agar dapat membantu teman2 yg membutuhkan materi.
Tugas 1.
1. (1)Larutan standar primer adalah larutan standar yang setelah dibuat, dapat langsung dipakai untuk ditambahkan ke dalam larutan yang akan dicari konsentrasinya. Larutan standar sekunder adalah larutan standar yang setelah dibuat tidak dapat langsung digunakan, tetapi harus dicek lagi konsentrasinya atau molaritasnya dengan menambahkan larutan standar primer.
Larutan baku primer Adalah suatu larutan yang telah diketahui secara tepat konsentrasinya melalui metode gravimetri. Nilai konsentrasi dihitung melalui perumusan sederhana, setelah dilakukan penimbangan teliti zat pereaksi tersebut dan dilarutkan dalam volume tertentu.
Larutan baku sekunder Adalah suatu larutan dimana konsentrasinya ditentukan dengan jalan pembakuan menggunakan larutan baku primer, biasanya melalui metode titrimetri.
3. ( (2)Syarat bahan baku
Syarat-syarat zat baku primer :
1.Harus mudah didapat dan dalam keadaan murni
2. Tidak higroskopis, tidak ter oksidasi, tidak menyerap udara dan selama
penyimpanan tidak boleh berubah.
3. Mengandung kotoran (zat lain) tidak melebihi 0,01%
4. Harus mempunyai berat ekivalen yang tinggi
5. Mudah larut dalam pelarut yang sesuai
6. Reaksinya stoichiometri dan berlangsung terus menerus
Syarat bahan baku sekunder
1. Susunan kimianya diketahui dengan pasti
2. Harus murni dan mudah dimurnikan
3. Dapat dikeringkan dan tidak bersifat higroskopis
4. Stabil, baik dalam keadaan murni, maupun dalam larutannya
5. Dapat larut dalam pelarut yang cocok dan dapat bereaksi secara sthokiometri dengan
larutan yang akan dibakukan atau dengan zat yang akan ditentukan kadarnya
6. Bobot equivalennya besar, agar pengaruh kesalahan penimbangan dapat diperkecil.
Contoh basa
Contoh basa Kuat Contoh Basa Lemah |
Alumunium hidroksida (AI[OH]3) amonia = NH3 |
Kalsium Hidroksida(Ca[OH]2) aluminium hidroksida = Al(OH)3 |
Magnesium Hidroksida (Mg[OH]2) besi (II) hidroksida = Fe(OH)2 |
Natrium Hidroksida (NaOH) besi (III) hidroksida = Fe(OH)3 |
Kalium Hidroksida(KOH) NaCn |
Ammonium Hidroksida (NH3[aq]/NH4OH) |
.(4)Jelaskan Larutan Indikator, Trayek pH dan Perubahan warna
No Nama Indikator Range pH Perubahan Warna
1. Fenoftalein 8,3 – 10 Tak berwarna – Merah Muda
2. Metil Oranye 3,2 – 4,4 Merah – Kuning
3. Metil Merah 4,8 – 6,0 Merah – Kuning
4. Bromtimol biru 6,0 – 7,6 Kuning – Biru
5. Metil biru 10,6 – 13,4 Biru – Ungu
6. (5) A. Natrium Hidroksida
Fungsi : Sebagai larutan standar untuk mentritrasi asam cuka. (titran)
Sifat Fisika :
1.Rumus molekul : NaOH
2.Densitas dan fase : 2.100 g cm−3, cairan
3.Titik lebur : 318 °C
4.Titik didih : 1390 °C
5.Penampilan : Cairan higroskopis tak berwarna.
Sifat kimia :
1.NaOH sangat mudah menyerap gas CO2
2.Senyawa ini sangat mudah larut dalam air
3.Merupakan larutan basa kuat
4.Sangat korosif terhadap jaringan Organik
5.Tidak Berbau
Tugas 2
1. (1) Penentapan Asam dan Basa
1. Sifat Asam
Bagaimanakah cara kita untuk mengetahui suatu zat bersifat asam atau
tidak? Untuk mengetahuinya, dapat dilihat dari sifat yang dimiliki oleh asam
tersebut. Berikut ini akan dibahas beberapa mengenai sifat asam.
a. Rasa Asam
Pernahkah kamu makan acar mentimun? Ras kecutnya membuat
acar terasa segar dan cocok dipadukan dengan berbagai macam
masakan, seperti gulai kambing, opor ayam, dan nasi goreng. Rasa kecut
tersebut berasal dari cuka. Cuka merupakan salah satu asam yang kita
kenal dalam kehidupan sehari – hari. Nama cuka dalam ilmu kimia
adalah asam asetat (asam etanoat).
b. Mengubah Warna Indikator
Selain rasa asam yang kecut, sifat asam yang lain dapat mengubah
warna beberapa zat alami ataupun buatan. Sifat inilah yang selanjutnya
akan digunakan untuk mengidentifikasikan sifat asam dari beberapa
senyawa asam. Dengan menggunakan indicator.
Indikator yang sering digunakan adalah kertas lakmus biru menjadi
merah, sedangkan kertas lakmus merah akan tetap berwarna merah.
c. Menghantarkan Arus Listrik
Asam dapat menghantarkan arus listrik. Hal itu dikarenakan asam
dapat melepaskan ion – ion dalam larutannya yang mampu
menghantarkan arus listrik. Asam kuat merupakan elektrolit yang baik.
Semakin kuat suatu asam, akan semakin baik pula daya hantar
listriknya. (memiliki sifat elektrolit yang baik). Contohnya adalah asam
sulfat yang terdapat pada aki mobil.
d. Bereaksi dengan Logam Menghasilkan Gas Hidrogen
Asam bereaksi dengan beberapa jenis logam menghasilkan gas
hidrogen. Logam magnesium, besi, tembaga dan seng merupakan
contoh logam yang dapat bereaksi dengan asam sehingga menghasilkan
gas hydrogen dan senyawa garam.
Reaksi :
Asam + Logam tertentu ---à Garam + Gas Hidrogen
Bila kita mereaksikan dua asam yang berbeda pada logam yang
sama, maka kita akan memperoleh hasil yang berbeda. Hal itu
disebabkan perbedaan kekuatan asam yang kita gunakan.
Sifat basa
1. Sifat Basa
Seperti halnya asam, basa pun memiliki beberapa sifat yang dapat kita
gunakan untuk pengidentifikasian. Beberapa sifat basa akan dipelajari
berikut ini.
a. Pahit dan Terasa Licin di Kulit
Apa yang kamu rasakan ketika kamu memegang sabun? Mengapa
sabun terasa licin ketika disentuh? Rasa licin pada sabun disebabkan
oleh basa yang terdapat pada sabun tersebut. Basa pembuat sabun
adalah natrium hidroksida.
Selain terasa licin, basa pun memiliki rasa yang pahit. Akan tetapi,
kamu tidak dianjurkan untuk memeriksa apakah suatu zat itu suatu basa
atau tidak dengan cara menyentuh atau mencicipinya. Hal itu karena
basa kuat bersifat korosif yang dapat menyebabkan tanganmu teriritasi
dan terbakar.
b. Mengubah Warna Indikator
Seperti halnya asam, larutan basa pun akan bereaksi dengan
indicator sehingga dapat mengubah warna indicator tersebut. Basa akan
mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru, sedangkan lakmus
biru akan tetap berwarna biru.
c. Menghantarkan Arus Listrik
Seperti halnya asam, senyawa basa pun merupakan penghantar
listrik yang baik, khususnya basa kuat. Basa kuat mudah terionisasi dlam
air.
d. Menetralkan Sifat Asam
Salah satu sifat basa adalah meniadakan atau menghilangkan sifat
suatu asam yang direaksikan dengan basa tersebut. Asam yang kita
miliki akan berkurang sifat keasamannya, bahkan dapat berubah
menjadi tidak asam. Apabila basa direaksikan dengan asam, maka akan
membentuk garam dan air. Reaksi itu disebut dengan reaksi penetralan
(netralisasi). Sebagai contohnya adalah kalsium hidroksida direaksikan
dengan asam sulfat akan membentuk kalsium sulfat dan air.
Reaksi :
Kalsium Hidroksida + Asam Sulfat Kalsium Sulfat + Air
Ca(OH)2 (aq) + H2SO4 (aq) CaSO4 (aq) + 2H2O (l)
Tahukah kamu, mengapa pada tanah gambut sebelum ditanami
terlebih dahulu diberi kaur? Kapur merupakan salah satu contoh dari
basa yang dapat mengurangi tingkat keasaman tanah. Tablet obat sakit
mag terbuat dari basa magnesium hidroksida, mengapa? Konsentrasi
asam lambung yang terlalu tinggi dapat dikurangi dengan memakan
obat sakit mag. Jadi, pada dasarnya konsentrasi asam pada suatu zat
dapat kita kurangi dengan cara menambahkan suatu basa ke dalamnya.
Basa merupakan istilah kimia yang digunakan untuk semua zat yang
dapat menetralkan asam.
Selain karena kemampuan basa yang dapat menetralkan asam,
basa pun memiliki kemampuan untuk melarutkan minyak dan debu
sehingga basa digunakan untuk berbagai keperluan. Sebagai contoh,
pembersih alat dapur yang ada di pasaran mengandung natrium
hidroksida yang berfungsi membersihkan noda minyak atau mentega.
Pembersih lantai mengandung ammonia yang dapat membersihkan
debu.
2. (2)A. Natrium Hidroksida
Fungsi : Sebagai larutan standar untuk mentritrasi asam cuka. (titran)
Sifat Fisika :
1.Rumus molekul : NaOH
2.Densitas dan fase : 2.100 g cm−3, cairan
3.Titik lebur : 318 °C
4.Titik didih : 1390 °C
5.Penampilan : Cairan higroskopis tak berwarna.
Sifat kimia :
1.NaOH sangat mudah menyerap gas CO2
2.Senyawa ini sangat mudah larut dalam air
3.Merupakan larutan basa kuat
4.Sangat korosif terhadap jaringan Organik
5.Tidak Berbau
3. (3)Adisi Alkalimetri
4. (4) Titrasi Langsung dan tidak langsung
1. Metode Mohr = Metode langsung
- Halogen diendapkan dalam suasana netral dengan larutan AgNO3
- Indikator : Larutan Kalium Kromat (K2CrO4)
- Prosedur : Awal titrasi akan terjadi endapan perak halida (AgX), setelah tercapai titik ekivalen pe+an sedikit AgNO3 akan bereaksi dengan kromat membentuk endapan merah Ag2CrO4.
- Kekurangan :
1. Dapat menetapkan kadar bromida dan klorida, tp untuk iodida dan tiosianat hasil kurang memuaskan. Karena endapan perak iodida atau perak tiosianat mengadsorpsi ion kromat shg mengacaukan titik akhir.
2. Adanya ion2 sulfida, fosfat, dan arsenat jg akan mengendap.
3. Titik akhir kurang sensitif bila menggunakan larutan encer
2. Metode Volhard = Metode Tak Langsung
- Indikator : Besi (III) amonium sulfat atau besi (III) nitrat
- Prosedur : Larutan halogen + lar. AgNO3 hingga terbentuk endapan AgX → kelebihan AgNO3 dititrasi dg lar. baku kalium atau amonium tiosianat (NH4CNS) → setelah tercapai TE sedikit pe+an NH4CNS (titran) akan bereaksi dengan indikator feri membentuk larutan merah feri tiosianat (FeCNS).
Lakukan penggojogan kuat saat titrasi agar ion perak yang diadsorpsi oleh endapan AgCNS dapat bereaksi dengan ion tiosianat (CNS-)
- Titrasi HARUS berlangsung dalam suasana asam (pH <>
Ade' maaf yah, by ancha
0 komentar:
Post a Comment